Jakarta (ANTARA) – Dewa United Banten Basketball bukanlah klub legendaris yang sudah terbiasa dengan kultur pemenang, tapi mereka mampu memperlihatkan karakter juara saat mencetak sejarah dengan menjadi juara Indonesian Basketball League (IBL).
Dewa United baru berkompetisi tak lebih dari lima tahun di liga basket Tanah Air dan tim berjulukan Banten Warriors ini menutup musim IBL 2025 dengan cara yang nyaris sempurna: berdiri sebagai juara setelah membalikkan keadaan dramatis di partai final.
Dalam dasi Best-of-Three melawan Pelita Jaya Jakarta, tim asal Tangerang Selatan ini menunjukkan karakter juara dengan merespons kekalahan di gim pertama lewat dua kemenangan meyakinkan di dua gim terakhir.
Kembali ini bukan sekadar soal strategi teknis atau rotasi pemain, tapi juga mencerminkan kekuatan mental dan kedalaman skuad yang telah dibangun secara sistematis dalam empat tahun terakhir.
Tiga laga di seri final IBL 2025 ini menjadi buah manis yang akhirnya dipetik oleh tim yang merawat asa juara sejak lima tahun terakhir.
Comeback yang mereka lakukan bahkan terjadi dua kali. Yaitu setelah tertinggal 1-0, kalah di gim pertama, lalu menyamakan kedudukan di laga kedua, dan bangkitnya mereka kembali terjadi di laga ketiga sekaligus di kuarter akhir, setelah tertinggal dua digit poin.
Pemilik Dewa United Banten Basketball, Michael OW, menyebut resep menjadi juara untuk timnya pada IBL 2025 ini hanyalah komsistensi. Namun, resep dari konsistensi itu tidaklah sesederhana satu kata. Ada himpunan faktor-faktor juara yang sudah berjalinan di balik kata konsistensi itu, yang sudah terbangun dalam setiap individu di Dewa United.
Baca juga: Duet Hardianus-Arki jadi azimat juara Dewa United di IBL 2025
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.