Home Business Tanaman herbal harus dikembangkan secara komprehensif

Tanaman herbal harus dikembangkan secara komprehensif

7

[ad_1]

Tanaman herbal harus dikembangkan secara komprehensif, tidak hanya sebagai obat bagi manusia, tetapi juga untuk hewan dan ternak,

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan, tanaman herbal harus dikembangkan secara komprehensif.

“Tanaman herbal harus dikembangkan secara komprehensif, tidak hanya sebagai obat bagi manusia, tetapi juga untuk hewan dan ternak,” katanya saat bertemu Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Hartono, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Senin.

Dalam upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, disebut Kementerian PPN/Bappenas terus mendorong peningkatan daya saing sumber daya manusia, termasuk melalui penguatan riset dan inovasi di bidang kesehatan.

Salah satu inisiatif strategis tersebut diwujudkan melalui kerja sama dengan UNS dalam pengembangan tanaman herbal tropis yang potensial sebagai fondasi kemandirian kesehatan nasional.

Baca juga: Deretan tanaman obat kaya manfaat yang sebaiknya ada di rumah

Tanaman herbal dinilai berpotensi besar untuk mendukung program swasembada pangan dan hilirisasi sumber daya alam berkelanjutan sebagaimana diarahkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

“Pengembangan tanaman herbal tidak boleh berhenti hanya pada tahap hilirisasi. Sudah saatnya kita bergerak lebih jauh, bukan sekadar menginspirasi, tetapi mewujudkan secara konkret,” ungkap Kepala Bappenas.

Saat ini, Tropical Herbs Development Center (THDC) UNS disebut telah menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra industri farmasi serta menghasilkan lebih dari 120 publikasi internasional, 13 paten, dan 7 produk herbal yang telah dihilirisasi.

Ke depan, lanjutnya, pusat studi ini akan didorong menjadi pusat unggulan internasional dalam bidang tanaman obat dan aromatik dengan dukungan riset multi disiplin, laboratorium terakreditasi, serta rumah sakit pendidikan UNS yang difokuskan pada pengobatan herbal berbasis bukti ilmiah.

Baca juga: 5 tanaman herbal yang ampuh untuk turunkan demam

“Pendekatan yang kita lakukan di sini harus berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi, serta didukung oleh jejaring kolaborasi yang kuat,” ucap Menteri PPN.

Dengan landasan tersebut, seluruh kegiatan yang dilakukan, mulai dari riset, pengembangan, hingga komersialisasi, dianggap akan memiliki arah yang jelas, bernilai tambah tinggi, dan relevan secara nasional maupun global.

“Jika momentum tepat dan aktornya solid, ini bisa menjadi terobosan besar dalam pembangunan kesehatan dan ketahanan hayati nasional,” ungkap Rachmat .

Kolaborasi antara Kementerian PPN/Bappenas dan UNS merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi nasional, sekaligus menjadikan kekayaan hayati Indonesia sebagai sumber daya strategis dalam pembangunan sektor kesehatan, industri obat tradisional, dan biofarmasi.

Baca juga: Etana produksi vaksin lokal wujudkan kemandirian farmasi nasional

Pihaknya memastikan akan terus mendorong integrasi antara ilmu pengetahuan, kebijakan publik, dan dukungan industri agar pengembangan tanaman herbal tropis bermanfaat bagi ketahanan kesehatan dalam negeri, serta memiliki daya saing di pasar global.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

[ad_2]

Source link