Trump tidak menguraikan langkah-langkah apa yang akan diambil AS untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada warga Palestina atau apakah itu akan melibatkan Yayasan Kemanusiaan Gaza, kelompok yang kontroversial, berbasis Delaware, yang didukung oleh AS dan Israel, yang telah beroperasi di Gaza sejak Mei.
Dan Trump belum mengindikasikan bahwa sikap mendasar Amerika Serikat terhadap Israel akan berubah.
Israel telah menjadi penerima kumulatif terbesar bantuan asing AS sejak didirikan pada tahun 1948, menurut analisis November oleh Dewan Hubungan Luar Negeri, sebuah lembaga think tank yang berbasis di New York, yang mengatakan negara itu telah menerima “sekitar $ 310 miliar (disesuaikan dengan inflasi) dalam total bantuan ekonomi dan militer.”
Demokrat House, termasuk mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, dari California, Brad Schneider dari Illinois dan Robert Menendez Jr dari New Jersey, juga telah meningkatkan advokasi mereka karena mengirimkan lebih banyak bantuan ke Gaza. Pelosi, dalam sebuah pos di X pada hari Minggu, menyebut situasi sebagai “darurat moral bencana.”
Senator Angus King, seorang independen dari Maine yang kaukus dengan Demokrat, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa Dia “melalui mendukung tindakan pemerintah Israel saat ini dan akan mengadvokasi – dan memilih – untuk diakhirinya dukungan Amerika Serikat apa pun sampai ada perubahan yang dapat dibuktikan ke arah kebijakan Israel.”
“Tes lakmus saya akan sederhana: tidak ada bantuan apa pun selama ada anak -anak yang kelaparan di Gaza karena tindakan atau tidak adanya tindakan pemerintah Israel,” tambahnya.