Home Berita Produsen mainan China Pop Mart buka gerai pertama di Berlin Jerman

Produsen mainan China Pop Mart buka gerai pertama di Berlin Jerman

6

Berlin (ANTARA) – Hujan pun tak sanggup menyurutkan antusiasme ratusan penggemar yang membentuk antrean panjang di luar pusat perbelanjaan besar di Berlin pada Jumat (25/7) pagi waktu setempat.

Mereka begitu bersemangat menunggu pembukaan gerai pertama Pop Mart, produsen mainan asal China, di Jerman. Saat pintu dibuka pukul 10.00 waktu setempat, antrean orang-orang yang tetap antusias meski harus membawa payung dan kursi berkemah telah memadati gedung.

Beberapa penggemar menempuh jarak hingga 500 kilometer hanya untuk mendapatkan boneka Labubu yang sangat populer.

Seorang ayah berusia 41 tahun mengatakan kepada media Jerman Berliner Rundfunk bahwa dia dan putranya yang berusia 10 tahun tiba di toko tersebut 21 jam sebelum waktu pembukaan.

“Kami tiba di sini kemarin pukul 13.00, dan putra saya berdiri di dekat pintu. Kami menyadari bahwa kami adalah salah satu orang pertama yang tiba. Kemudian dia berpegangan erat pada pintu dan berkata, ‘Ayah, aku tidak akan melepaskannya,'” kenangnya.

Labubu, boneka berbulu populer dari perusahaan mainan China Pop Mart, difoto saat upacara pembukaan gerai baru Pop Mart di Bangkok, Thailand, 5 Juli 2024. (Xinhua/Sun Weitong)

Ketika pintu akhirnya dibuka, kerumunan orang langsung bergerak masuk. “Suasananya kacau, kondisinya sangat panas, tetapi semua itu sepadan,” kata Cynthia Schlater (25), yang mengantre selama 14 jam.

Kepada media Jerman BZ Berlin, dia mengaku menghabiskan sekitar 500 euro (1 euro = Rp19.151) di toko tersebut

Labubu, salah satu karakter Pop Mart yang paling dicintai, telah bertransformasi dari sosok unik bermata besar dan bergigi tajam menjadi ikon global.

Didirikan pada 2010, Pop Mart meraih ketenaran melalui desain karakter orisinal dan kolaborasi dengan seniman-seniman pendatang baru, serta telah menarik 1,2 juta pengunjung setiap tahunnya ke toko-toko utamanya di berbagai negara di seluruh dunia.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Source link