Di New York, seorang pria membakar seekor anjing di South Ozone Park, Queens. CCTV menunjukkan dia menyeret anjing yang tidak bergerak, lalu membakarnya di persimpangan sebelum dengan tenang berjalan pergi.
Polisi mengatakan anjing itu tampak sehat dan tidak terluka dalam rekaman CCTV meskipun itu tidak bergerak, menurut New York Daily News. Berat badan normal dan tidak tampak lemah atau kelaparan.
NYPD mencari pria terakhir yang terlihat di kaus merah marun dengan logo Tan Polo dan ransel MCM coklat muda. Akhirnya, polisi menangkap Isaiah Gurley, 29.
Tersangka menghadapi dakwaan seperti kekejaman terhadap hewan, pembakaran dan bahaya sembrono. Karena ini tidak memerlukan jaminan, ia telah dibebaskan dari penjara.
Rekaman CCTV menunjukkan dia mencuri minyak dari sebuah toko, lalu menyeret seekor anjing yang tidak sadar dan membakarnya di jalan. Kemudian, polisi menemukan tubuh anjing itu terbakar.
“Hewan tidak meninju tas. Mereka bukan mainan. Mereka memiliki hak untuk perawatan yang tepat, seperti halnya manusia,” CBS News mengutip Jaksa Distrik Queens Melinda Katz mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan menggunakan semua alat yang tersedia untuk membuat terdakwa bertanggung jawab atas dugaan tindakannya,” tambah Katz.
Menurut Gurley, anjing orang lain yang telah dia jaga. Dia mengaku menendang anjing sampai mati sebelum membakarnya. Jika terbukti bersalah, ia mungkin menghadapi dua tahun penjara. Dia harus kembali ke pengadilan pada 17 September.
Reaksi media sosial
Telah ada reaksi media sosial yang kuat terhadap pelecehan hewan. Pengguna dari seluruh dunia mengekspresikan emosi mereka dan menyerukan balas dendam yang kejam.
“Saya di Belanda, saya akan melompat ke pesawat jika saya bisa melakukan hal yang sama kepadanya. Jual tiket di muka,” tulis seorang pengguna.
Salah satu dari mereka menandai NYPD dan menulis, “Saya punya sekaleng bensin dan sekotak korek api untuk Anda. Sama -sama. Selamat Natal.”
“Monster ini perlu menghabiskan sisa hidupnya di penjara,” berasal dari yang lain.
“Lakukan hal yang sama padanya,” tanya seorang pengguna.
Yang lain menulis, “Mari kita kreminya hidup -hidup.”
“Jika Anda tidak menghentikannya, orang akan menjadi yang berikutnya,” komentar pengguna lain.