[ad_1]
Batam (ANTARA) – Kampanye untuk menggencarkan penggunaan Kode Respons Cepat Standar Indonesia (QRIS) lintas negara (Cross-Border) harus mulai difokuskan pada segmen generasi muda yang lebih akrab terhadap pembayaran berbasis digital.
Kebutuhan itu kentara dalam geliat ekonomi di sejumlah daerah di Kepulauan Riau, terutama saat akhir pekan ketika wisatawan dari Singapura dan Malaysia ramai berkunjung.
Kecenderungan wisatawan untuk membayar tanpa uang tunai, bukan lagi hal baru, terutama di Kepulauan Riau. Pembayaran berbasis digital menjadi hal yang semakin digemari oleh wisatawan mancanegara, khususnya di Kota Batam, yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.
Pada kesempatan mengamati langsung dinamika transaksi para pelancong yang berkunjung ke Pelabuhan Internasional Batam Center, membuktikan pentingnya sosialisasi penggunaan QRIS untuk generasi muda negara tetangga.
Pelabuhan Internasional Batam Center merupakan titik ramai yang menjadi salah satu pintu gerbang masuknya wisatawan asing ke Indonesia.
Baca juga: Bank Mandiri catat transaksi QRIS antarnegara capai Rp49,16 miliar

Suasana Pelabuhan Internasional Batam Center di akhir pekan yang penuh dengan wisat
awan asing maupun masyarakat lokal yang sedang berlibur di Batam, Kepri, Jumat (25/7/2025). (ANTARA/Amandine Nadja)
Di pelabuhan itu, QRIS sebagai sistem pembayaran digital sudah terbiasa menjadi bagian dari transaksi perdagangan.
Penjaga stan oleh-oleh di pelabuhan itu menyebutkan bahwa toko tempatnya bekerja baru dua bulan terakhir ini memperbarui sistem QRIS agar bisa menerima transaksi dari wisatawan asing, tidak hanya domestik.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
[ad_2]
Source link