Kairo (ANTARA) – Mesir dan Qatar pada Jumat (25/7) berjanji untuk melanjutkan upaya mediasi guna mengakhiri perang di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan bahwa Mesir dan Qatar terus melakukan mediasi intensif untuk mencapai kesepakatan yang dapat mengakhiri perang tersebut, menghentikan penderitaan kemanusiaan di wilayah kantung itu, juga memastikan perlindungan warga sipil serta pertukaran tahanan dan narapidana.
Kedua negara menyatakan bahwa beberapa kemajuan telah dicapai dalam putaran negosiasi intensif terbaru yang dimulai pada 6 Juli, menyebut bahwa penangguhan negosiasi untuk keperluan konsultasi sebelum melanjutkan dialog merupakan hal yang biasa dalam konteks pembicaraan kompleks seperti ini.
Israel pada Kamis (24/7) memanggil kembali tim perundingnya dari Doha untuk berkonsultasi setelah menerima tanggapan dari Hamas terkait proposal gencatan senjata terbaru.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan bahwa pihaknya telah diberi tahu oleh para mediator bahwa delegasi Israel akan kembali pekan depan untuk melanjutkan pembicaraan.
Pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat itu bahwa Israel sedang mempertimbangkan cara-cara baru untuk membebaskan para sandera Israel yang ditahan di Gaza.
Kampanye militer Israel di Gaza, yang telah berlangsung sejak Oktober 2023, telah mengakibatkan lebih dari 59.210 warga Palestina tewas dan lebih dari 143.040 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sementara itu, situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk karena Israel membatasi masuknya barang dan pasokan ke wilayah kantung tersebut, yang menyebabkan kelaparan meluas.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.