Home Berita Menteri Ekraf: Industri musik daerah jadi mesin pertumbuhan ekonomi

Menteri Ekraf: Industri musik daerah jadi mesin pertumbuhan ekonomi

16

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) terus berkomitmen memajukan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan yang baru yang dimulai dari daerah.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan menghadirkan rilisan lagu “Papa Mama Pung Pasang” dari Ambon sebagai salah satu kota yang tergabung dalam jejaring Kota Kreatif UNESCO bidang musik sejak 2019.

“Industri musik Indonesia tidak harus selalu dimulai dari pusat. Ambon telah menunjukkan bahwa kreativitas daerah bisa menjadi mesin pertumbuhan yang baru bagi ekonomi nasional,” ucap Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Musisi Maluku meriahkan Festival Pesona Indonesia di Darwin Australia

Teuku Riefky Harsya menyampaikan bahwa karya ini menjadi wujud nyata penguatan ekosistem musik dari daerah sekaligus ruang apresiasi bagi pelaku kreatif di Ambon.

Rilisan lagu melalui salah satu program Kementerian Ekraf yaitu AKTIF (Akselerasi Kreatif) menghadirkan karya kolaboratif tersebut yang ditulis Gian Tomasoa dan dibawakan oleh Willy Sopacua bersama Kaihulu Band.

“Sebagai Kota Musik UNESCO, Ambon menjadi bukti bahwa identitas budaya dan potensi ekonomi bisa berjalan beriringan,” imbuh Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Baca juga: Mega Move it Fest akan hadirkan 19 musisi Indonesia Timur di Ambon

Lebih dari sekadar rilisan lagu, “Papa Mama Pung Pasang” juga merefleksikan kekuatan musik sebagai media penyambung nilai, tradisi, dan cerita antar generasi.

Menurut dia, karya ini memperkuat narasi bahwa industri kreatif bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang bagaimana warisan budaya lokal terus hidup dalam bentuk yang relevan dan menarik bagi generasi masa kini.

Komitmen dan konsistensi Ambon dalam menjaga keberlanjutan industri musik mendapat pengakuan global.

Baca juga: Mega Move it Fest bangkitkan musisi timur dari Kota Ambon

Pada evaluasi berkala yang dilakukan UNESCO Creative Cities Network tahun ini, Ambon meraih predikat tertinggi Excellent sebuah capaian yang mencerminkan kekuatan kolaborasi antarpemangku kepentingan lokal.

Kementerian Ekraf pun terus memperluas inisiatif serupa ke kota-kota lain guna memastikan bahwa pertumbuhan industri musik Indonesia semakin inklusif, merata, dan berdaya saing tinggi.

Sementara itu, Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu menjelaskan bahwa AKTIF merupakan program percepatan pengembangan ekonomi kreatif yang menyasar komunitas-komunitas di daerah.

Baca juga: Komisi VII DPR RI: Musik Maluku jadi alat promosi budaya

Akselerasi Kreatif bertujuan mempercepat dampak ekonomi dari karya-karya lokal.

“Kami hadir bersama komunitas, memberikan fasilitasi produksi video klip musik serta dukungan distribusi dan eksposur, agar ekosistem musik di daerah terus berkembang secara menyeluruh,” kata Deputi Agustini.

Sedangkan Direktur Musik Mohammad Amin menyampaikan bahwa pengembangan talenta musik di Ambon difasilitasi melalui berbagai program, mulai dari pelatihan manajemen musisi, penyediaan panggung ekspresi, hingga jejaring dengan pelaku industri internasional.

“Kami ingin Ambon menjadi model kolaborasi yang bisa direplikasi ke daerah lain—bahwa dari komunitas lokal pun, karya bisa mendunia,” ucap Direktur Amin.

Baca juga: Musisi Ambon tampilkan kearifan lokal pada ajang musik dunia di Korsel

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Source link