Home Business KKP dorong UMKM manfaatkan peluang pasar tilapia olahan

KKP dorong UMKM manfaatkan peluang pasar tilapia olahan

12

[ad_1]

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mampu memanfaatkan peluang pasar ikan tilapia atau nila olahan mengingat berlimpahnya potensi bahan baku.

Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) Rahmadi Sunoko mengatakan ikan tilapia merupakan komoditas unggulan strategis KKP yang bertumpu pada pengembangan perikanan budidaya nasional.

“Potensi ikan tilapia sangatlah besar, baik konsumsi domestik maupun ekspor. Indonesia menempati empat besar produsen tilapia di dunia,” ujar dia dalam webinar series III ‘Inovasi Fish Chips Tilapia: Penerapan dan Teknik Pengolahan Bagi UMKM” di Jakarta, Selasa .

Data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) KKP 2023 menyebutkan ekspor tilapia mencapai 8,17 juta dolar AS atau sekitar Rp1,26 triliun. Sementara, permintaan domestik ikan tilapia dengan konsumsi mencapai 1,43 juta ton per tahun.

Dengan potensi bahan baku yang berlimpah, menurut Rahmadi, diperlukan inovasi ragam hasil produk perikanan, untuk itu BBP3KP telah mengembangkan inovasi olahan Fish Chips Tilapia, sejenis cemilan yang mudah dibuat cukup dengan peralatan sederhana.

“Hal itu sejalan dengan optimalisasi potensi pangan biru yang mendukung visi besar pemerintah yakni program makan bergizi gratis dan hilirisasi perikanan,” katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, KKP berupaya meningkatkan daya saing dan nilai tambah hasil perikanan di antaranya melalui pengembangan produk perikanan menjadi produk akhir, menambah ragam produk yang berpotensi bernilai tambah.

Menurut dia inovasi olahan tilapia yang dikembangkan BBP3KP sudah diadopsi UMKM Generasi Restu Ibu dari kota Depok, Jawa Barat, sehingga diharapkan memungkinkan bagi usaha mikro dan menengah (UMKM) di daerah lain mampu mengolah fish chips.

“Kita ingin tren fish chip berkembang. Makin banyak pelaku usaha yang berkecimpung, ceruk pasar menjadi luar biasa. Kita harapkan seperti itu,” katanya.

Sementara itu Sulyana, pelaku usaha UMKM Generasi Restu Ibu mengatakan mengikuti pendampingan uji terapan pengolahan dan pemasaran fish chip Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Jawa Barat sejak 2024 dan sejak 2017 mengikuti fasilitasi pelatihan pengolahan produk hasil perikanan.

Melalui pendampingan ini, tambahnya, produk fish chip Tilapia Generasi Restu Ibu sudah mengantongi izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan saat ini dalam pendampingan proses halal.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Depok Widyati Riyandani mengatakan, pihaknya terus membina Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang telah menerapkan standar Cara Pengolahan Ikan yang Baik (GMP) dan Prosedur Operasi Sanitasi Standar (SSOP) sebagai syarat memperoleh sertifikasi kelayakan pengolahan (SKP).

Dia berharap program fasilitasi pelatihan dan pendampingan teknik pengolahan hasil kelautan, pengujian dan pengembangan produk serta pasar juga mampu dirasakan UMKM di seluruh Tanah Air.

Dikatakannya, saat ini Kota Depok terdapat 20 kelompok pengolah dan pemasaran hasil perikanan dengan pemilikan unit pengolahan (UPI) ikan sebanyak 261 unit yang mana 21 UPI di antaranya telah memperoleh rekomendasi sertifikasi SKP sejak 2021.

Baca juga: KKP: Nilai ekonomi tilapia di pasar global capai 13,9 miliar dolar AS

Baca juga: KKP ungkap tren ekspor tilapia tumbuh 7 persen pada 2017 hingga 2023

Baca juga: KKP bantu Kepulauan Solomon kembangkan budi daya tilapia-rumput laut

Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

[ad_2]

Source link