Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kementerian (Sesmen) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Arif Rahman Hakim mengatakan proporsi pengusaha perempuan adalah 59 persen dari 17 juta populasi pelaku UMKM.
“Lewat kontribusi UMKM terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasional yang mencapai lebih dari 60 persen, ini jelas bukan sekadar angka. Melainkan bukti nyata bahwa perempuan, termasuk para muslimah, adalah aktor penting dalam pembangunan ekonomi nasional,” kata Sesmen Arif dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, perempuan memegang peranan penting dalam pengembangan UMKM dan wirausaha di Indonesia. Untuk itu penguatan UMKM yang dikelola oleh perempuan perlu menjadi perhatian sebagai fondasi ekonomi lokal dan nasional.
Namun Sesmen Arif menambahkan, masyarakat juga harus jujur melihat tantangan besar yang masih dihadapi oleh para pengusaha perempuan seperti keterbatasan akses permodalan dan pasar.
Baca juga: Kementerian UMKM mendorong lebih banyak UMKM terlibat program MBG
“Data OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tahun 2024 menyebutkan bahwa hanya 18 persen UMKM perempuan yang terakses keuangan formal, padahal proporsi pengusaha perempuan lebih dominan,” kata Arif.
Oleh karenanya, Arif mengatakan Kementerian UMKM terus mendorong berbagai program yang berorientasi pada pemberdayaan perempuan, di antaranya pelatihan dan pendampingan UMKM bagi pengusaha mikro perempuan, hingga akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan KUR Syariah.
“Sampai 28 Juli 2025, penyaluran KUR secara total telah mencapai Rp154,1 triliun kepada 2,64 juta debitur, dengan jumlah pengusaha perempuan mencapai 1,25 juta atau sebesar 51,2 persen dari total UMKM penerima KUR,” ujarnya.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.