Home Olahraga Jawara RIZIN bermimpi lawan juara kelas bantam UFC

Jawara RIZIN bermimpi lawan juara kelas bantam UFC

8

Jakarta (ANTARA) –

Naoki Inoie, jawara kelas bantam (61 kg) promotor seni bela diri campuran Jepang RIZIN, mengungkapkan pertarungan impiannya di masa depan adalah melawan juara kelas bantam Ultimate Fighting Championship (UFC).

“Pertarungan impian saya adalah melawan juara kelas bantam UFC saat ini,” kata Naoki Inoue seperti dilansir MMA Fighting yang dipantau di Jakarta, Senin.

Inoue menginginkan tantangan yang lebih besar di luar dengan melawan petarung dari promotor olahraga seni bela diri campuran atau Mixed Martial Arts (MMA) UFC.

Namun, petarung asal Jepang itu tidak ingin melawan juara kelas bantam UFC saat ini Merab Dvalishvili karena pernah berlatih bersama.

“Jadi saya tidak ingin mencelanya karena kami saling kenal dan berlatih bersama. Namun, impian saya adalah melawan petarung terkuat di luar sana, yaitu juara kelas bantam UFC,” katanya.

Baca juga: De Ridder menang angka atas Whittaker di UFC Abu Dhabi

Inoue mengatakan, melawan juara kelas bantam UFC adalah laga yang ingin ia coba, namun ia juga membuka kemungkinan untuk melawan petarung lain yang sedang bersaing memperebutkan gelar.

Inoue bertarung dua kali di UFC pada tahun 2018, saat ia masih berkompetisi sebagai petarung kelas terbang, mengalahkan Carls John de Tomas dan kalah dari Matt Schnell.

Selain tujuan utama melawan juara kelas bantam UFC, Naoki juga ingin menghadapi petarung dari promotor lain seperti Preofessional Fighters League (PFL).

Ia menyebutkan, salah satunya Sergio Pettis yang juga pernah bertarung di RIZIN, sehingga menurutnya, akan menjadi pertarungan yang seru untuk dicoba.

“Ada banyak petarung tangguh di luar sana yang saya ingin lawan,” katanya.

Baca juga: Rakic tantang petarung tak terkalahkan Murzakanov di UFC 321

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



Source link