Home Berita Gempa Susulan di Rusia Masih Ada tapi Tak ‘Sentuh’ Indonesia

Gempa Susulan di Rusia Masih Ada tapi Tak ‘Sentuh’ Indonesia

2

Gempa bumi berkekuatan 8,8 magnitudo mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, yang merupakan salah satu gempa terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah modern. Gempa ini memicu peringatan tsunami di berbagai wilayah di Pasifik, termasuk Jepang, Hawaii, dan Indonesia. Meskipun gempa ini menyebabkan gelombang tsunami kecil di beberapa wilayah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia menyatakan bahwa dampak gempa susulan di Rusia tidak berdampak signifikan terhadap Indonesia. Berikut adalah ulasan tentang situasi terkini, dampak gempa, dan alasan mengapa Indonesia aman dari ancaman gempa susulan ini.

Latar Belakang Gempa di Rusia

Gempa berkekuatan 8,8 magnitudo terjadi di lepas pantai Semenanjung Kamchatka pada pukul 11:25 waktu setempat (00:25 BST). Menurut United States Geological Survey (USGS), pusat gempa berada sekitar 74 mil dari kota Petropavlovsk-Kamchatsky, dengan kedalaman 20,7 kilometer, menjadikannya gempa subduksi dangkal di zona seismik Kuril-Kamchatka Trench. Gempa ini diikuti oleh lebih dari 100 gempa susulan, termasuk beberapa dengan magnitudo di atas 6,0, yang terkuat mencapai 6,9 magnitudo. Meskipun gempa ini memicu gelombang tsunami setinggi 3-4 meter di wilayah Severo-Kurilsk, Rusia, dan gelombang kecil di Hokkaido, Jepang, serta Hawaii, dampaknya di wilayah lain relatif minimal.

Peringatan Tsunami di Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan tsunami dini untuk beberapa wilayah di Indonesia bagian timur, seperti Kepulauan Talaud, Halmahera Utara, Biak Numfor, Jayapura, Sulawesi Utara, Gorontalo, Papua, dan Papua Barat, setelah gempa terjadi. Peringatan ini dikeluarkan karena potensi gelombang tsunami kecil, diperkirakan setinggi 0,5 hingga 1 meter, dapat mencapai wilayah tersebut. Namun, hingga pukul 08:30 WIB pada hari yang sama, BMKG melaporkan bahwa tidak ada kerusakan signifikan atau gelombang tsunami besar yang tercatat di Indonesia. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menegaskan bahwa masyarakat di wilayah pesisir diminta tetap tenang dan menghindari garis pantai hingga peringatan resmi dicabut.

Mengapa Indonesia Tidak Terdampak?

Meskipun pusat gempa di Rusia berjarak lebih dari 8.000 kilometer dari Indonesia, potensi dampaknya tetap diwaspadai karena posisi Indonesia di Cincin Api Pasifik, yang rawan aktivitas seismik. Namun, beberapa faktor menjelaskan mengapa Indonesia tidak terdampak signifikan oleh gempa susulan ini. Pertama, jarak yang sangat jauh dari episentrum mengurangi intensitas gelombang tsunami yang sampai ke Indonesia. Menurut ahli geofisika dari Universitas Hawaii, Helen Janiszewski, gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan jet, tetapi energinya melemah seiring jarak tempuh. Kedua, topografi dasar laut di wilayah Pasifik timur laut cenderung meredam energi gelombang sebelum mencapai Indonesia. Ketiga, gempa susulan yang tercatat, meskipun signifikan di Rusia, tidak cukup kuat untuk menghasilkan tsunami besar yang mampu melintasi Samudra Pasifik dengan dampak signifikan.

Situasi Terkini dan Langkah Antisipasi

Hingga 1 Agustus 2025, USGS melaporkan bahwa kemungkinan gempa susulan berkekuatan 7,0 atau lebih di wilayah Kamchatka masih ada, dengan probabilitas 34% untuk minggu pertama pasca-gempa. Namun, frekuensi dan magnitudo gempa susulan diperkirakan akan menurun seiring waktu. Di Indonesia, BMKG terus memantau aktivitas seismik dan mendorong masyarakat untuk hanya mempercayai informasi resmi guna menghindari kepanikan akibat hoaks.

Pemerintah Indonesia, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan di wilayah rawan bencana. Wisatawan di destinasi populer seperti Bali diimbau untuk memahami jalur evakuasi dan protokol darurat saat menginap.

Kesimpulan

Gempa berkekuatan 8,8 magnitudo di Rusia dan gempa susulan yang menyertainya memang memicu kekhawatiran global, termasuk di Indonesia. Namun, berkat jarak yang jauh, topografi laut, dan kesiapan sistem peringatan dini BMKG, Indonesia terhindar dari dampak signifikan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, mengikuti informasi resmi, dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana di masa depan, mengingat Indonesia berada di zona seismik aktif.