Home Berita Gaza kelaparan, saat Barat gagal akhiri tragedi kemanusiaan Palestina

Gaza kelaparan, saat Barat gagal akhiri tragedi kemanusiaan Palestina

6

Kelaparan di Gaza bukan hanya bencana moral; ini merupakan ujian politik yang mendalam bagi hukum internasional dan kredibilitas demokrasi Barat, yang semakin lama semakin terkikis reputasinya secara global.

Jakarta (ANTARA) – Melalui layar media, entah itu di ponsel, laptop atau di televisi, setiap orang saat ini bisa mengetahui mengenai penderitaan kelaparan dan genosida di Gaza.

Krisis kemanusiaan di Gaza yang menyayat hati adalah bencana buatan manusia (baca: Zionis Israel) yang telah melakukan pengepungan, pemboman, dan penghentian pemberian bantuan dari badan internasional yang kredibel seperti UNRWA.

Telah diulas di sejumlah media bahwa para anggota keluarga di Gaza ada yang bertahan hidup dengan gulma, pakan ternak, atau tidak ada pangan sama sekali. Selain itu, diberitakan pula mengenai anak-anak yang kelaparan meninggal di tempat pengungsian atau fasilitas medis yang penuh sesak, para pekerja bantuan sendiri disebut ada yang pingsan karena kelaparan.

Secara keseluruhan terdapat lebih dari 2 juta orang penduduk di wilayah kantung Palestina tersebut, yang kini terputus dari akses terhadap bahan makanan, air bersih, dan pasokan medis yang memadai.

Ironisnya, tragedi ini tidak dilakukan oleh junta militer atau negara yang dipimpin diktator/otoritarian, tetapi dilakukan oleh sebuah negeri yang mengaku sebagai “kekuatan demokrasi” di Timur Tengah, yaitu Israel.

Tidak heran bila kata “mengerikan” merupakan satu kata yang disebut Sekjen PBB Antonio Guterres kepada awak media di kantor pusat PBB pada medio Juli ini, untuk menggambarkan situasi penderitaan kemanusiaan yang tengah terjadi di Gaza.

Sekjen PBB juga menyoroti bahwa banyak korban sipil, termasuk anak-anak, yang tewas di saat mereka sedang mencari bantuan.

Sebelumnya di tempat yang sama pada kesempatan berbeda, Guterres menegaskan bahwa mencari bantuan untuk makan “tidak boleh menjadi hukuman mati”, seraya menegaskan bahwa Israel memiliki kewajiban untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan masyarakat Palestina di Gaza.

Dia juga mengingatkan bahwa kelaparan sudah sangat meluas bahkan hingga pekerja kemanusiaan yang bertugas membagikan pangan pun berada dalam kondisi lapar.

Untuk itu, Guterres menekankan perlunya solusi yang mendesak dan praktis melalui tindakan konkret untuk memastikan bantuan menjangkau mereka yang membutuhkan.

Baca juga: Ratusan ribu anak-anak Gaza hadapi kematian akibat kelaparan

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Source link