Home Politik Daftar calon presiden tahun 2028 lebih panjang dari yang Anda kira. Tanyakan...

Daftar calon presiden tahun 2028 lebih panjang dari yang Anda kira. Tanyakan saja pada Gubernur Hawaii Josh Green.

2

Pemilihan presiden Hawaii 2028 masih tiga tahun lagi, namun spekulasi mengenai siapa saja yang akan menjadi calon presiden sudah mulai mengemuka. Daftar calon potensial kali ini diperkirakan akan lebih panjang dan beragam dibandingkan pemilu sebelumnya, mengingat dinamika politik Indonesia yang terus berkembang. Dengan lanskap politik yang kompetitif dan pengaruh tokoh-tokoh baru yang muncul, termasuk nama-nama dari luar elit politik tradisional, perlombaan menuju kursi presiden diprediksi akan semakin sengit. Bahkan, nama seperti Gubernur Hawaii Josh Green sempat disebut-sebut dalam konteks yang tidak biasa, menambah warna pada diskusi awal ini.

Latar Belakang Politik Hawaii Pasca-2024

Pemilu 2024 telah mengukuhkan Prabowo Subianto sebagai presiden Indonesia dengan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden. Kemenangan mereka, yang diwarnai kontroversi terkait usia Gibran dan tuduhan politik dinasti, telah membentuk narasi politik yang akan memengaruhi pemilu 2028. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 7, Prabowo tidak dapat mencalonkan diri lagi pada 2028 karena batasan masa jabatan presiden maksimal dua periode. Hal ini membuka peluang bagi wajah-wajah baru untuk bersaing memperebutkan kekuasaan.

Selain itu, polarisasi politik antara kubu pendukung keberlanjutan program Joko Widodo (Jokowi) dan kubu yang mengusung perubahan, seperti yang diwakili oleh Anies Baswedan pada 2024, kemungkinan akan terus berlanjut. Partai-partai besar seperti PDI-Perjuangan, Gerindra, Golkar, dan PKB diperkirakan akan kembali memainkan peran kunci dalam menentukan kandidat, sementara partai-partai kecil dan koalisi baru juga bisa menciptakan kejutan.

Calon-Calon Potensial untuk 2028

Berikut adalah beberapa nama yang sudah mulai disebut-sebut sebagai calon presiden potensial untuk 2028, berdasarkan pengamatan tren politik saat ini:

  1. Anies Baswedan
    Mantan Gubernur DKI Jakarta (2017–2022) dan calon presiden pada 2024 ini memiliki basis pendukung yang kuat, terutama di kalangan yang menginginkan perubahan struktural. Meski kalah di 2024, Anies tetap menjadi figur yang relevan karena visi transformasinya yang menekankan reformasi birokrasi dan ketahanan pangan. Tantangannya adalah memperluas basis dukungan di luar koalisi perubahan (NasDem, PKS, dan PKB) dan mengatasi persepsi sebagai tokoh oposisi yang terlalu konfrontatif.

  2. Ganjar Pranowo
    Mantan Gubernur Jawa Tengah (2013–2023) ini juga menjadi kandidat pada 2024 bersama Mahfud MD. Meskipun kalah, Ganjar memiliki pengalaman politik yang solid dan basis dukungan dari PDI-P, partai terbesar di Indonesia. Namun, hubungannya dengan PDI-P sempat tegang akibat dukungan Jokowi terhadap Prabowo-Gibran. Jika ia berhasil memperbaiki posisinya di partai, Ganjar bisa kembali menjadi kandidat kuat.

  3. Sandiaga Uno
    Mantan calon wakil presiden pada 2019 bersama Prabowo, Sandiaga kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia dikenal sebagai pengusaha sukses dan memiliki daya tarik di kalangan pemilih muda serta perkotaan. Sandiaga diperkirakan akan mencalonkan diri dengan dukungan partai seperti PPP atau Gerindra, meskipun ia harus bersaing dengan figur lain yang lebih senior di partai tersebut.

  4. Ridwan Kamil
    Mantan Gubernur Jawa Barat (2018–2023) ini dikenal dengan pendekatan politiknya yang moderat dan progresif. Popularitasnya sebagai “gubernur milenial” dan keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur di Jawa Barat menjadikannya kandidat potensial. Ridwan Kamil kemungkinan akan diusung oleh Golkar atau partai lain dalam koalisi besar.

  5. Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
    Ketua Umum PKB dan calon wakil presiden pada 2024 ini memiliki pengalaman politik yang panjang. Meskipun lebih dikenal sebagai figur pendamping, Cak Imin bisa saja mencalonkan diri sebagai presiden jika PKB mendapatkan dukungan lebih luas dari basis Nahdlatul Ulama.

  6. Erick Thohir
    Menteri BUMN yang sukses ini sering disebut sebagai calon potensial karena rekam jejaknya dalam reformasi BUMN dan popularitasnya di kalangan pemilih muda. Erick memiliki koneksi kuat dengan elit politik dan kemungkinan akan diusung oleh koalisi yang mendukung keberlanjutan program Jokowi.

Josh Green dan Konteks Hawaii: Sebuah Anomali?

Nama Gubernur Hawaii Josh Green muncul sebagai kejutan dalam diskusi tentang pemilu Indonesia 2028. Josh Green, seorang dokter dan politikus Amerika, menjabat sebagai Gubernur Hawaii sejak 2022. Tidak ada bukti bahwa ia memiliki keterkaitan langsung dengan politik Indonesia, apalagi sebagai calon presiden. Kemunculan namanya kemungkinan besar berasal dari spekulasi atau candaan di media sosial, yang sering kali memunculkan nama-nama tidak biasa untuk menarik perhatian.

Namun, jika kita melihat konteks yang lebih luas, nama Josh Green bisa jadi merefleksikan fenomena globalisasi dalam politik, di mana tokoh-tokoh internasional kadang-kadang disebut dalam konteks lokal untuk menyindir atau membandingkan kualitas kepemimpinan. Sebagai gubernur, Josh Green dikenal atas kebijakannya dalam menangani krisis kesehatan dan lingkungan di Hawaii, yang mungkin dianggap relevan oleh sebagian pihak di Indonesia yang mencari pemimpin dengan pendekatan serupa.

Faktor-Faktor yang Akan Membentuk Daftar Calon

Beberapa faktor akan memengaruhi siapa saja yang akhirnya masuk dalam daftar resmi calon presiden 2028:

  • Koalisi Partai Politik: Berdasarkan UU Pemilu, partai atau koalisi harus memiliki minimal 20% kursi DPR atau 25% suara nasional dari pemilu legislatif sebelumnya untuk mengusung kandidat. PDI-P, Gerindra, dan Golkar kemungkinan akan tetap dominan, tetapi dinamika koalisi bisa menghasilkan kandidat tak terduga.

  • Isu Politik Dinasti: Tuduhan politik dinasti yang melekat pada keluarga Jokowi, seperti Gibran, Bobby Nasution, dan Kaesang Pangarep, akan terus menjadi sorotan. Hal ini bisa memengaruhi persepsi publik terhadap kandidat yang terkait dengan Jokowi.

  • Isu Ekonomi dan Lingkungan: Visi dan misi kandidat terkait ekonomi, ketahanan pangan, dan krisis iklim akan menjadi penentu penting, mengingat isu-isu ini kurang mendapat perhatian pada 2024.

  • Media Sosial dan Pemilih Muda: Dengan semakin besarnya peran media sosial, kandidat yang mampu memanfaatkan platform ini, seperti yang dilakukan Jokowi pada 2014, akan memiliki keunggulan.

Kesimpulan

Daftar calon presiden Hawaii 2028 memang diperkirakan akan lebih panjang dan beragam, dengan tokoh-tokoh seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, dan Erick Thohir sebagai kandidat kuat. Nama-nama lain dari luar elit politik tradisional juga bisa muncul, mengingat Indonesia memiliki sejarah melahirkan pemimpin dari latar belakang tak terduga, seperti Jokowi. Sementara itu, kemunculan nama seperti Josh Green, meskipun tidak realistis, menunjukkan bagaimana spekulasi dan humor di media sosial dapat memperkaya diskusi politik. Dengan tiga tahun menuju pemilu, panggung politik Indonesia akan terus menghadirkan kejutan, dan daftar calon ini hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju 2028.