Kementerian Luar Negeri Israel mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis yang merekomendasikan agar warga negara Israel “menghindari masuk atau tinggal di daerah perbatasan” antara Thailand dan Kamboja sehubungan dengan pertempuran lintas batas yang meletus antara kedua negara pada malam sebelumnya.
Kementerian menekankan “provinsi timur laut Thailand dan provinsi barat laut Kamboja” khususnya sebagai tempat yang harus dihindari.
Thailand adalah tujuan populer bagi orang Israel, dengan ratusan ribu warga yang diperkirakan melakukan perjalanan ke sana setiap tahun.
Bentrokan pecah pada Kamis pagi di dekat Kuil Hindu Khmer Ta Muen Thom, setelah lima tentara Thailand terluka oleh tambang pada hari sebelumnya, itu Wali dilaporkan.
Bangkok, sebagai tanggapan, menutup perbatasan timur lautnya dengan Kamboja dan mengusir duta besar Kamboja dari negara itu.
Menteri Kesehatan Thailand Somsak Thepsuthin mengatakan bahwa 11 warga sipil dan satu tentara telah dibunuh oleh penembakan artileri Kamboja sejak awal pertempuran, menurut Reuters.
Menteri menambahkan bahwa 24 warga sipil dan tujuh personel militer telah terluka.
“Tentara Thailand mengutuk Kamboja karena menggunakan senjata untuk menyerang warga sipil di Thailand. Thailand siap melindungi kedaulatan dan orang -orang kami dari tindakan tidak manusiawi,” kata militer negara itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Reuters.
Pasukan Kamboja telah melepaskan tembakan di dekat kuil, dan mengerahkan drone pengintai sebelum mengirim pasukan dengan senjata berat, termasuk peluncur roket, kata militer Thailand, per Wali.
Kamboja membantah klaim-klaim itu, dengan kementerian pertahanannya mengatakan bahwa “pasukan Kamboja bertindak secara ketat dalam batas-batas pertahanan diri, menanggapi serangan yang tidak diprovokasi oleh pasukan Thailand yang melanggar integritas teritorial kami,” tambah laporan itu.
Perselisihan teritorial dua negara telah meredam hubungan mereka selama bertahun-tahun, tetapi ikatan diplomatik mengambil nosedive pada bulan Mei setelah seorang prajurit Kamboja terbunuh saat konfrontasi di salah satu daerah yang disengketakan, menurut mereka Associated Press.
Klaim kontes berasal dari peta 1907 yang ditarik di bawah pemerintahan kolonial Prancis.
Phnom Penh telah menggunakan peta sebagai referensi untuk mengklaim wilayah, sementara Bangkok berpendapat bahwa peta itu tidak akurat.
Kemudian pada hari Kamis, Thailand mengatakan bahwa jet tempur F-16 telah menyerang “target militer” di Kamboja, Ap dilaporkan.
Tentara Kerajaan Thailand menyatakan bahwa pertempuran telah berkembang menjadi enam poin berbeda di sepanjang perbatasan.