Home Berita ‘Awak kokpit memutuskan untuk berhenti …’: Penerbangan Delhi-London Air India membatalkan lepas...

‘Awak kokpit memutuskan untuk berhenti …’: Penerbangan Delhi-London Air India membatalkan lepas landas karena masalah teknis

8

Penerbangan Air India menuju London harus membatalkan lepas landasnya di bandara Delhi pada hari Kamis, 31 Juli 2025, karena masalah teknis. Para kru menghentikan lepas landas dan melakukan pemeriksaan pencegahan mengikuti prosedur standar.

Berbagi rincian tentang membatalkan lepas landas, juru bicara Air India mengatakan, “Penerbangan AI2017 yang beroperasi dari Delhi ke London pada tanggal 31 Juli kembali ke Bay karena dugaan masalah teknis. Kru kokpit memutuskan untuk menghentikan run lepas landas setelah prosedur operasi standar dan membawa kembali pesawat untuk cek pencegahan.”

Juru bicara itu lebih lanjut menambahkan, “Pesawat alternatif sedang dikerahkan untuk menerbangkan penumpang ke London paling awal. Staf darat kami memperluas semua dukungan dan perawatan kepada para tamu untuk meminimalkan ketidaknyamanan yang disebabkan karena keterlambatan yang tidak terduga ini. Di Air India, keselamatan dan kesejahteraan penumpang kami tetap menjadi prioritas utama.”

Penerbangan itu seharusnya dioperasikan dengan pesawat Boeing 787-9, PTI melaporkan mengutip seseorang yang mengetahui perkembangan tersebut.

DGCA Flags 51 Kekurangan dalam Operasi Air India

Insiden itu datang sehari setelah sebuah laporan oleh Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) menandai 51 kekurangan keselamatan dalam operasi Air India milik kelompok Tata, lapor ANI.

Laporan DGCA didasarkan pada inspeksi yang dilakukan antara 1 dan 3 Juli di pangkalan utama Air India.

Laporan pengawasan internal mengungkapkan kegagalan yang signifikan di berbagai bidang, termasuk pengiriman penerbangan, daftar kru, pelatihan simulator, pencatatan digital, dan prosedur kru kabin.

Penyimpangan utama yang diidentifikasi sesuai laporan termasuk kru penerbangan dan penyimpangan simulator, periode tugas penerbangan yang berlebihan, dan penggunaan simulator yang tidak memenuhi syarat untuk pelatihan.

Laporan lebih lanjut menunjukkan bahwa pilot B-787 terbang meskipun gagal menyelesaikan pemeriksaan simulator yang valid. Simulator ini tidak memenuhi kriteria sesi 2 jam yang diperlukan, menghasilkan pilot yang beroperasi tanpa persetujuan kembali DGCA. Selain itu, penerbangan B787 (AI-138 dari Milan ke Delhi) melampaui periode tugas penerbangannya (FDP) dengan 2 jam dan 18 menit, melanggar peraturan penerbangan sipil.

Source link