Jakarta (ANTARA) – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meyakinkan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, dilakukan dengan cepat dan menyeluruh.
Intensitas upaya pemadaman harus ditingkatkan agar kebakaran hutan dan lahan di Rokan Hilir dapat diselesaikan secepatnya, kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan inspeksi langsung dan pemantauan udara, Nurofiq menemukan kebakaran terjadi di lahan gambut yang sangat kering dengan akses minimal terhadap sumber air.
Pemantauan udara mencakup wilayah rawan kebakaran antara lain Kecamatan Bangko Pusako, Kubu, Kubu Babussalam, Simpang Kanan, dan Pasir Limau Kapas.
Titik panas juga terdeteksi di hutan produksi dan hutan produksi terbatas yang rentan terhadap meluasnya kebakaran.
Menyikapi situasi tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, antara lain Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara (Polri), dan pemerintah daerah, untuk meningkatkan kecepatan dan efektivitas respons.
Jumlah titik api di Rokan Hillir melonjak menjadi 354 titik dengan sembilan lokasi kebakaran aktif per 20 Juli 2025 menjadikan kabupaten tersebut sebagai wilayah dengan jumlah kejadian karhutla tertinggi di Riau.