Semarang (ANTARA) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan perbaikan infrastruktur masih menjadi prioritas pada perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
“Fokus utama untuk Rancangan Perubahan APBD 2025 adalah infrastruktur. Peningkatan infrastruktur ini kita lakukan untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah,” katanya, di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Paripurna dengan agenda mengenai penjelasan gubernur atas Rancangan Perubahan APBD Jateng tahun anggaran 2025 di Gedung DPRD Jateng.
Menurut dia, infrastruktur yang dimaksud, di antaranya pembangunan infrastruktur jalan, infrastruktur jembatan, infrastruktur teknologi dan data, infrastruktur sekolah dan infrastruktur penyediaan air untuk petani.
“Jalan-jembatan, kamj lakukan pemeliharaan dan pembangunan. Fokus kita bantu (jalan-jembatan, red.) adalah yang punya ‘impact’ pada perekonomian,” katanya.
Kemudian, perbaikan irigasi, pengadaan mobile pump, pembangunan embung, hingga program konservasi hutan.
“Jaringan irigasi ini penting, sekunder primer tersier harus tersambung agar swasembada pangan terwujud. Sehingga tidak ada istilah masyarakat pertanian tidak mendapatkan irigasi,” katanya.
Baca juga: Jateng siap laksanakan kebijakan efisiensi anggaran
Tak ketinggalan, rehabilitasi pelabuhan dan dermaga perikanan, perluasan akses internet di desa dan kecamatan, serta bantuan keuangan infrastruktur ke kabupaten/kota dan desa.
“Kami ingin cepat segera di-ACC dan segera diajukan ke Kemendagri. Biar organisasi perangkat daerah (OPD) kita bisa bergerak,” katanya.
Rancangan APBD Perubahan Provinsi Jateng 2025 yang disepakati, meliputi proyeksi kenaikan pendapatan daerah sebesar Rp88,4 miliar, dari sebelumnya Rp24.486.526.112.000 menjadi Rp24.574.934.505.000.
Proyeksi kenaikan itu bersumber dari pendapatan rumah sakit atau badan layanan umum daerah (BLUD), dan pendapatan asli daerah lain-lain yang sah.
Sementara, belanja daerah secara keseluruhan juga bertambah sebesar Rp303,1 miliar, dari sebelumnya Rp24.848.826.112.000 menjadi Rp25.151.948.182.000.
Belanja daerah tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan prioritas, di antaranya program Speling (Dokter spesialis keliling), program infrastruktur, program pendidikan, dan penanggulangan kemiskinan seperti perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) dan bantuan sosial.
“Semoga Allah SWT meridhoi pengabdian kita dan bermanfaat untuk masyarakat kita, dalam rangka membangun Jawa Tengah maju, berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.