Home Business Baturraden Forest Run jadi sarana promosi wisata alam Banyumas

Baturraden Forest Run jadi sarana promosi wisata alam Banyumas

7

[ad_1]

Purwokerto (ANTARA) – Ajang lari lintas alam Baturraden Forest Run (BRF) yang digelar di kawasan wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (27/7/2025), menjadi sarana strategis untuk memperkenalkan potensi wisata alam Banyumas kepada khalayak nasional maupun internasional.

Dalam konferensi pers di Auditorium Ukhuwah Islamiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Sabtu, Ketua Panitia/Program Director BRF Kelvin Stefanus mengatakan kegiatan tersebut tidak hanya sekadar olahraga, tapi dikemas sebagai ajang promosi destinasi wisata alam di lereng Gunung Slamet.

“Peserta akan melewati sejumlah lokasi wisata unggulan seperti Curug Jenggala, Curug Penganten, Curug Gomblang, Pancuran Pitu, hingga gerbang jalur pendakian Gunung Slamet via Juang,” katanya.

Ia mengatakan ajang lari yang terbagi dalam kategori 3 kilometer, 7 kilometer, 15 kilometer, dan 30 kilometer itu diikuti 470 peserta dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, serta Bali termasuk beberapa mahasiswa internasional yang berkuliah di UMP.

Menurut dia, penyelenggara sengaja membatasi kuota peserta maksimal 500 orang dengan alasan keamanan karena medan cukup sulit.

Bahkan, kata dia, peserta kategori 30 kilometer pun disaring meskipun jalurnya tidak terlalu ekstrem, hanya faktor teknis karena ketinggian elevasinya mencapai 1.900 meter.

“Ini merupakan Jejak lariyakni kegiatan berlari di hutan-hutan atau di trek-trek off-road,” kata Kelvin.

Sementara itu, Rektor UMP Prof Jebul Suroso keterlibatan UMP dalam kegiatan tersebut tidak hanya sebagai pendukung acara, juga bagian dari implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs).

“UMP berkomitmen mendukung capaian SDGs dan pembangunan Banyumas. Sedikitnya ada lima alasan utama kami terlibat,” katanya.

Menurut dia, BRF menjadi medium untuk membiasakan hidup sehat, mempromosikan potensi wisata Banyumas, mendukung UMKM lokal, serta menumbuhkan kesadaran pelestarian alam.

Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari misi besar UMP menjadikan Purwokerto sebagai destinasi pendidikan dan wisata unggulan.

“Kita ingin orang datang ke Purwokerto tidak hanya untuk berwisata, tetapi juga untuk belajar dan menikmati berbagai potensi lokal,” katanya menegaskan.

Dari sisi teknis penyelenggaraan, pihaknya menurunkan mahasiswa dari berbagai program studi, khususnya kedokteran, ilmu kesehatan, dan keolahragaan untuk bertugas di sejumlah pos kesehatan.

Pihaknya juga bekerja sama dengan Klinik Wisnu Husada yang dikelola kampus dalam melakukan skrining kesehatan peserta.

“Peserta yang mengikuti lari jarak jauh seperti 30 kilometer wajib lolos pemeriksaan kesehatan. Ini untuk memastikan mereka aman mengikuti medan yang menantang,” kata Rektor.

Baca juga: KAI Purwokerto catat lonjakan penumpang jelang libur Tahun Baru Islam

Baca juga: Kementerian PU siapkan Purwokerto jadi kota berkelanjutan melalui ICP

Baca juga: Mau beli oleh-oleh dari Purwokerto? 7 Tempat ini bisa Anda kunjungi

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

[ad_2]

Source link