Home Berita Fadli Zon: Penulisan sejarah dilakukan sejarahwan miliki kompetensi

Fadli Zon: Penulisan sejarah dilakukan sejarahwan miliki kompetensi

19

…Saya harap buku hasil penulisan ulang sejarah nasional ini dapat meningkatkan kesadaran sejarah bagi generasi-generasi muda

Depok (ANTARA) – Zona Fadli Budaya (Menbud) mengatakan menulis sejarah nasional Indonesia harus ditulis oleh sejarawan yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing.

“Kami tidak bisa sembarangan menyerahkan penulisan ulang sejarah nasional Indonesia kepada yang bukan ahlinya,” kata Fadli Zon saat memberi sambutan pada acara Diskusi Publik Draf Penulisan Buku Sejarah Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) Depok, Jumat.

Fadli mengatakan buku ini tidak bisa menampung seluruh sejarah nasional yang ada mungkin kalau seluruhnya butuh 100 jilid.

“Tapi dengan 10 jilid saja bisa menjadi ‘higlight’ nya saja,” ujarnya.

Baca juga: FKMPS siap jadi mitra pemerintah terkait penulisan ulang sejarah RI

Penulisan sejarah nasional Indonesia, Kemenbud menggandeng sebanyak 112 sejarawan dari 34 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Fadli mengatakan proses penyelesaian draf penulisan sejarah ini sudah mencapai 80 sampai 90 persen penyuntingan.

Dikatakannya Indonesia perlu menulis sejarah dari perspektif Indonesia bukan dari kolonial. Saya harapkan penulisan sejarah ini menjadi relevan sebagai identitas bangsa Indonesia.

Banyak temuan baru yang perlu diupdate, misalnya lukisan purba yang baru-baru ditemukan dan hasil penelitian 2003 menyebutkan umurnya mencapai 51.200 tahun.

Baca juga: Kepala PCO: Penulisan sejarah tak mungkin rangkum semua kejadian

Fadli Zon juga menegaskan bahwa tidak ada yang ditutup-tutupi dalam penulisan ulang sejarah nasional Indonesia, bahkan penulisan sejarah sangat terbuka untuk diperdebatkan.

Dikatakannya sejarah Indonesia terakhir kali ditulis 26 tahun lalu sehingga perlu ada pembaruan dari versi sebelumnya.

“Saya harap buku hasil penulisan ulang sejarah nasional ini dapat meningkatkan kesadaran sejarah bagi generasi-generasi muda,” ujarnya.

Baca juga: Tim penulis susun draf akhir buku sejarah Indonesia untuk uji publik

Baca juga: Menbud tekankan pentingnya melihat sejarah dengan akal sehat

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Source link