Pasar menantikan lanjutan negosiasi dagang dan FOMC Meeting pekan depan
Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap “tunggu dan lihat” terhadap pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed pada pekan depan.
IHSG ditutup menguat 12,60 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.543,50. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,29 poin atau 0,66 persen ke posisi 794,51.
“Pasar menantikan lanjutan negosiasi dagang dan Pertemuan FOMC pekan depan,” sebut Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, mayoritas bursa saham kawasan Asia ditutup melemah di tengah meningkatnya konflik antara Thailand dan Kamboja, yang dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap perekonomian kedua negara yang bergantung dari pariwisata.
Pada pekan depan, banyak agenda global yang akan dicermati oleh para pelaku pasar, diantaranya negosiasi dagang lanjutan antara Amerika Serikat (AS) dan China di Stockholm, Swedia, pada 28 dan 29 Juli 2025, kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Skotlandia pada 25 sampai 29 Juli 2025, serta pertemuan FOMC The Fed pada 29 dan 30 Juli 2025.
Pada kunjungan ke Skotlandia, berpotensi adanya negosiasi lanjutan antara AS dengan Inggris mengenai tarif impor 25 persen atas produk baja dan aluminium dari Inggris.
Pada perjanjian awal antara AS dan Inggris yang mulai berlaku 30 Juni 2025 ada salah satu komitmen bahwa AS akan menghapus tarif impor produk baja dan aluminium dari Inggris tersebut.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor keuangan yang naik sebesar 1,68 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang naik masing- masing sebesar 0,99 persen dan 0,76 persen.
Sedangkan, empat sektor melemah yaitu dipimpin sektor barang konsumen kesehatan yang turun sebesar 0,77 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor barang konsumen primer yang turun masing- masing sebesar 0,68 persen dan 0,19 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CLAY, FUJI, PGUN, BUVA dan SMMA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FMII, FITT PANR, RELI, dan VTNY.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.433.111 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,25 miliar lembar saham senilai Rp12,21 triliun. Sebanyak 246 saham naik 255 saham menurun, dan 203 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 352,84 poin atau 0,84 persen ke 41.473,00, indeks Shanghai menguat 12,07 poin atau 0,33 persen ke 3.593,19, indeks Hang Seng melemah 278,27 poin atau 1,09 persen ke posisi 25.388,31, dan indeks Straits Times menguat 11,19 poin atau 0,28 persen ke 4.261,09.
Baca juga: IHSG diprediksi variatif di tengah pasar cermati kesepakatan RI dan AS
Baca juga: IHSG Jumat dibuka menguat 11,48 poin
Baca juga: BEI ungkap POJK 8 2025 berpotensi kurangi daftar saham syariah
Baca juga: IHSG ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia dan global
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: dan Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.