Home Berita Sudah 15 warga Thailand tewas akibat serangan roket Kamboja

Sudah 15 warga Thailand tewas akibat serangan roket Kamboja

7

Bangkok (ANTARA) – Jumlah warga Thailand yang tewas akibat serangan roket Kamboja bertambah menjadi 15 orang, menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand pada Jumat (25/7).

Hingga kini, sedikitnya 14 warga sipil dan seorang tentara tewas, sementara 46 lainnya terluka, sebagian besar adalah warga sipil, kata kementerian itu dalam pernyataannya.

Sehari sebelumnya, 11 warga sipil dan satu tentara dilaporkan tewas, sementara 28 orang lainnya terluka, termasuk 24 warga sipil.

Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan roket Kamboja ke sebuah pom bensin di Provinsi Sisaket, Thailand, bertambah menjadi sembilan orang, menurut laporan The Reporters.

Jenazah para korban baru ditemukan pada Jumat pagi ketika tim militer dan penjinak bkepolisian mulai membersihkan puing-puing bangunan yang roboh. Mereka juga mencari serpihan roket serta memeriksa kemungkinan adanya amunisi yang belum meledak di lokasi tersebut.

Jenazah para korban baru ditemukan pada Jumat pagi ketika tim militer dan penjinak bom dari kepolisian mulai membersihkan puing-puing bangunan yang hancur.

Mereka juga mencari serpihan roket dan memeriksa kemungkinan adanya amunisi yang belum meledak, menurut laporan itu.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat tajam sejak Kamis, yang dipicu oleh sengketa perbatasan lama atas Candi Preah Vihear, situs warisan dunia UNESCO dari abad ke-11.

Setelah berminggu-minggu menghadapi ketegangan akibat insiden ranjau darat dan aksi saling usir diplomat, bentrokan bersenjata pecah di sekitar perbatasan, termasuk penggunaan artileri berat dan serangan roket di dekat kawasan candi yang disengketakan.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Perbatasan Thailand-Kamboja masih tegang meski tak ada pertempuran
Baca juga: Kamboja minta DK PBB bahas konflik mematikan dengan Thailand

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Source link