Home Politik Pemerintah diminta antisipasi dampak konflik Thailand-Kamboja

Pemerintah diminta antisipasi dampak konflik Thailand-Kamboja

17

Anggota Komisi I DPR, Amelia Anggraini, mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah antisipatif, seperti memperkuat sistem peringatan dini, dalam menanggapi meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja.

Menurut Anggraini, stabilitas kawasan sangat penting bagi pembangunan dan keamanan nasional. Ia mengatakan bahwa konflik bilateral antarnegara tetangga tidak boleh dibiarkan berkembang menjadi konflik terbuka yang dapat merembet ke negara lain.

“Di sini kepemimpinan Indonesia akan diuji, tidak hanya sebagai mediator, tetapi juga sebagai penjaga perdamaian regional,” tambahnya di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa melalui diplomasi damai, baik secara bilateral maupun dalam kerangka ASEAN, Indonesia harus mendorong kedua negara untuk menahan diri, membuka dialog, dan mengupayakan penyelesaian damai.

Menurut anggota parlemen tersebut, Indonesia memiliki rekam jejak yang terbukti dalam upaya perdamaian di Asia Tenggara, khususnya dalam menyelesaikan konflik Kamboja pada akhir 1980-an dan krisis Rakhine di Myanmar.

Ia berpendapat bahwa pemerintah perlu meningkatkan koordinasi dengan negara-negara ASEAN lainnya dan menyiapkan rencana evakuasi bagi WNI di wilayah terdampak, jika situasi memburuk.

“Ini mencakup dampaknya, terutama terkait arus pengungsi, percampuran ideologi, dan juga faktor ekonomi,” ujarnya.