Jakarta (ANTARA) – Pecatur nasional Sean Winshand Cuhendi resmi menyandang gelar Grandmaster (GM) setelah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan Federasi Catur Internasional (FIDE), termasuk capaian rating minimal 2500 dalam daftar peringkat FIDE edisi Juli 2025.
Dengan capaian tersebut, Sean menjadi Grandmaster kesembilan Indonesia dan menambah deretan atlet catur Tanah Air yang berhasil menembus level tertinggi dalam dunia catur.
Berdasarkan keterangan resmi dari Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) melalui laman media sosial, Sabtu, pengesahan gelar GM dari FIDE dilakukan setelah Sean mencapai rating 2509 melalui turnamen di Hotel Mewangi, Bandung, pekan lalu.
Sean tercatat mengawali kariernya dengan rating 1685 dalam daftar FIDE Juli 2009. Sejak itu, ia menapaki jalur panjang dengan konsistensi dan disiplin hingga akhirnya memenuhi batas rating GM pada Juli 2025.
Sebelumnya, Sean telah mengantongi tiga norma GM, yakni dari JAPFA Grandmaster Tournament 2015, serta dua turnamen internasional di Slovakia dan Serbia pada 2017.
Namun karena belum mencapai batas rating, pengajuan gelarnya sempat tercatat sebagai “conditional on rating” oleh FIDE pada 2018.
Untuk mendukung ambisinya menjadi Grandmaster, Sean juga sempat menjadikan Hungaria sebagai basis latihannya selama lebih dari satu tahun dalam rentang waktu 2013–2017.
Ia juga aktif mengikuti turnamen-turnamen internasional sebagai upaya mengejar norma dan peningkatan rating.
PB Percasi menyatakan pencapaian Sean menjadi kebanggaan tersendiri bagi catur Indonesia, serta diharapkan menjadi motivasi bagi pecatur muda lainnya untuk menyusul ke level tertinggi.
Selain berprestasi secara individu, Sean juga tercatat sebagai pecatur Indonesia pertama yang membentuk pasangan Grandmaster setelah menikah dengan Woman Grandmaster (WGM) Dewi A.A. Citra.
Baca juga: Sean Winshand Cuhendi segera menyandang gelar grandmaster
Sebelum Sean, Indonesia telah memiliki delapan pecatur yang menyandang gelar Grandmaster.
Grandmaster pertama Indonesia adalah GM Herman Suradiradja yang memperoleh norma GM setelah mengikuti kejuaraan Primorsko pada 1977.
Disusul GM Utut Adianto pada 1986, yang pada masa itu menjadi pecatur Indonesia termuda yang meraih gelar GM, sebelum rekornya dipatahkan oleh GM Susanto Megaranto.
Pecatur ketiga adalah GM Ardiansyah yang meraih norma GM pada Olimpiade Catur di Swiss tahun 1986.
Kemudian GM Edhi Handoko menyusul pada 1994, dan dikenal pula sebagai peraih empat medali emas PON.
Grandmaster kelima adalah GM Ruben Gunawan yang memperoleh gelar GM pada 1999, dengan gaya permainan taktis yang khas.
Pada 2003, GM Cerdas Barus menambah daftar Grandmaster Indonesia usai tampil impresif di berbagai kejuaraan dunia.
Satu tahun berikutnya, GM Susanto Megaranto menjadi Grandmaster termuda Indonesia setelah mengamankan gelar pada usia 17 tahun.
Terakhir, GM Novendra Priasmoro meraih gelar GM pada 2020 setelah menjuarai turnamen Liberec Open di Ceko.
Dengan bertambahnya Sean dalam daftar Grandmaster Indonesia, PB Percasi berharap muncul generasi penerus yang dapat menyusul sebagai Grandmaster kesepuluh atau “la decima” bagi catur Indonesia.
Baca juga: Sean bakal masuk dalam daftar, berikut deretan GM catur dari Indonesia
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.