Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menegaskan bahwa anggota KOI dari cabang olahraga tenis meja di Indonesia hanya organisasi Indonesia Pingpong League (IPL).
“Hanya ada satu organisasi cabang olahraga tenis meja di Indonesia yang menjadi anggota NOC Indonesia dan diakui oleh ITTF yaitu IPL,” kata Raja Sapta Oktohari dalam keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan hal itu menanggapi polemik seputar organisasi cabang olahraga tenis meja di Indonesia.
Polemik cabang tenis meja kembali mencuat dengan adanya protes dari Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) terhadap munculnya organisasi baru IPL.
Setelah mengalami dualisme kepengurusan yang berlangsung lebih dari 10 tahun, PTMSI kembali menghadapi persoalan yang berkaitan dengan eksistensi organisasi tersebut yaitu munculnya organisasi baru IPL yang diusulkan dan diakui Federasi Tenis Meja Indonesia Internasional (ITTF) dan telah diterima sebagai anggota KOI.
Baca juga: IPL gantikan PTMSI sebagai federasi resmi tenis meja Indonesia
IPL juga ditugaskan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menangani pemusatan latihan nasional (pelatnas) para atlet yang diseleksi dari seleksi nasional Piala Menpora 2025 untuk menghadapi SEA Games 2025.
Keputusan tersebut menimbulkan keresahan bagi pihak PB PTMSI yang kemudian memutuskan untuk mendatangi Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kantor KOI pada Kamis (31/7). Namun, PB PTMSI yang bermaksud menyampaikan aspirasi mereka tidak bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga maupun Ketua Umum KOI.
Oktohari yang mengetahui bahwa PB PTMSI menyambangi Kantor KOI melalui pemberitaan media massa pun bereaksi dengan menyampaikan rasa prihatin dengan aksi tersebut.
“Saya pribadi prihatin dan menyayangkan masih ada pelaku olahraga yang seharusnya sudah memiliki wawasan global justru masih terjebak dalam cara pandang yang sempit dan lokal. Pantas saja masalahnya tidak selesai-selesai. Seharusnya mereka belajar lagi,” katanya.
Baca juga: PB PTMSI sebut perlakuan istimewa terhadap IPL memelihara dualisme
Oktohari mengatakan, pihaknya tidak akan mencampuri urusan internal cabang olahraga dan fokus pada prestasi dan posisi Indonesia di panggung olahraga global. Saat ini, pihaknya terus melakukan diplomasi olahraga untuk menjadikan Indonesia sebagai pelaku utama, bukan penonton.
“Energi kami tercurah untuk itu, bukan untuk terseret dalam drama internal yang kontraproduktif,” katanya.
Mengenai keanggotaan organisasi tenis meja Indonesia di dalam KOI, Oktohari menegaskan hanya IPL, satu-satunya organisasi cabang olahraga tenis meja yang menjadi anggota KOI yang disahkan melalui Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) pada 14 Juli 2025.
Oktohari menambahkan, keputusan yang diambil terkait keanggotaan KOI selalu mempertimbangkan citra Indonesia di mata dunia.
“Kami tidak akan mengorbankan kepentingan nasional yang lebih besar hanya untuk memuaskan kelompok tertentu,” katanya.
Baca juga: PB PTMSI pastikan pembinaan atlet berjalan meski tak jalankan pelatnas
Baca juga: PB PTMSI gelar rakornas sikapi pengusulan IPL jadi anggota ITTF
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.