Jakarta (ANTARA) – Dewan Olimpiade Asia (OCA) mengumumkan hingga batas waktu pendaftaran pada 31 Juli 2025 pukul 17.00 waktu Kuwait, hanya satu nama yang masuk sebagai calon Presiden OCA, yaitu Sheikh Joaan Bin Hamad Al Thani.
Sheikh Joaan saat ini menjabat sebagai Presiden Komite Olimpiade Qatar sekaligus Wakil Presiden Senior Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC).
Menurut pernyataan resmi OCA yang diterima Jumat, pencalonan Sheikh Joaan diajukan oleh Komite Olimpiade Qatar dan didukung oleh tiga Komite Olimpiade Nasional (NOC) lainnya.
Baca juga: KOI dorong atlet melek literasi finansial untuk bangun masa depan
Pemilihan Presiden OCA akan dilangsungkan pada 26 Januari 2026 di Tashkent, Uzbekistan, menyusul kondisi kesehatan Presiden saat ini, Raja Randhir Singh (India), yang terus menurun.
Pemilihan tersebut akan menjadi momen penting dalam menentukan arah kepemimpinan baru OCA, yang membawahi lebih dari 40 negara anggota di kawasan Asia.
Dengan hanya satu kandidat untuk memenuhi persyaratan sampai batas akhir pendaftaran, Sheikh Joaan dipastikan bahwa itu akan membentang tanpa lawan dalam pemilihan berikutnya, kecuali ada perubahan dalam proses sebelum hari suara.
Baca juga: Raja Randhir Singh terpilih sebagai Presiden OCA 2024-2028
Baca juga: Indonesia buka peluang tampil di Olimpiade Musim Dingin
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
